Menjaga Kesehatan Hidung Demi Mencegah Ispa

Hidung merupakan salah satu bagian dari sistem pernafasan tubuh manusia, saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh sebuah membran mukosa bersilia dan diantaranya terdapat sel-sel goblet.

Udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Hidung juga memiliki sistem pelindung dari partikel debu kasar dan bakteri, yang dilakukan oleh rambut halus dalam rongga hidung, silia pada mukosa dan palut lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel-sel goblet. Gerakan silia akan mendorong palut lendir ke belakang rongga hidung dan menuju faring.

Salah satu penyakit yang dapat menyerang sistem pernafasan manusia adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Hal tersebut dapat terjadi karena serangan mikroorganisme virus seperti adenovirus, rhinovirus, coronavirus, pneumokokus, streptococus, dan yang paling umum adalah virus influenza, selain itu bakteri, jamur dan pajanan debu atau asap juga dapat menjadi penyebab terjadinya ISPA.

Menurut dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Herlina Ida Haryaningsih, Sp.THT. Partikel pada debu atau asap akan melekat pada palut lendir dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan reflek bersin. Partikel yang tidak keluar reflek bersin, akan menempel pada mukosa hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena pajanan debu/ asap. Kondisi ini akan menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.

“Peradangan akan merangsang keluarnya sekretberlebihan, hal ini merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri. Karena gerakan silia akan mendorong palut lendir ke belakang rongga hidung dan menuju faring, maka debu maupun bakteri dalam hidung akan bergerak menuju saluran pernafasan bawah.Akibat paparan debu dan asap saluran pernafasan dapat mengalami penyempitan dan produksi lendir akan terus meningkat.” Ujar dr. Herlina.

Jika hal ini sudah terjadi, akan membuat seseorang sulit bernafas hingga bakteri tidak bisa dikeluarkan, benda asing tertarik masuk ke saluran pernafasan dan terjadilah infeksi saluran pernafasan. ISPA lebih mudah terjadi karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/ virus dan lain-lain penyebab penyakit (agent), serta buruknya lingkungan (environment).

Related posts