Tabiat unik orang Indonesia di Facebook (Fb) sempat mengagetkan pejabat Facebook. Buat orang Indonesia lebih dari alat sosial bakal namun pula sarana menjual beli. Temuan itu pula terhadap akhirnya menciptakan Facebook meluncurkan feature Shoping. Bakal tapi petinggi Facebook itu tak paham bahwa bukan cuma fasilitas sosial miliknya saja di jadikan lokasi menjual beli, ada pun sekian banyak area unik juga nyeleneh orang-orang Indonesia memasarkan produk-produknya di internet.
Mula-mula, area terunik orang indonesia menjual produk di internet merupakan di kolom komentar situs kabar. Jika kita menyukai berkunjung ke artikel info bisa jadi tidak aneh kalau tonton orang berjualan produknya di bawah, tepatnya kepada komentar. Tak tak tidak jarang situs-situs agung seperti kompas, viva, atau situs yang lain pula jadi korban. Mereka mengadakan lapak di bawah tulisan informasi. Pula lucunya, tidak sedikit mereka yang mengadakan lapak itu tidak menanggapi mengisi informasi diatasnya. Seperti minimal berikan komentar sedikit atau meminta ijin mengadakan lapak dagangan. Lebih jauh terdakang tidak sedikit komentar dalam web kabar itu isikan nya cuma sekian banyak orang kreatif yang menjual produknya.
Ke-2, tabiat unik yang lain orang Indonesia yang memakai lahan buat berdagangan di internet adalah di kolom balasan komentar orang yang menggelar lapak. Perihal itu sempat kami dapatkan disebuah artikel website kabar yang mana kepada komentar itu digelar lapak dagang, nah di kolom balasan orang yang berdagang itulah digelar lapak oleh pedagang lain yang menjual sesuatu product. Maka itu mampu dinamakan menggelar lapak di atas lapak orang lain.
Ke3, di dalam Facebook sendiri bukan cuma dengan untuk kelompok husus menjual beli saja orang Indonesia mengadakan perdagangan yang setelah itu dinamakan unik oleh petinggi Facebook. Tidak Sedikit beberapa orang indonesia yang jual produknya dengan menggelar di lahan yang kosong. Seperti di komentar status orang lain, di halaman-halaman beranda komune, yang terkadang aspek itu menciptakan sebahagian orang kesal lantaran apa yang ditawarkan tak nyambung bersama populasi atau perkumpulan yang lain.