Api di Semeru masih belum bisa dipadamkan

Babatpost.com – Angin kencang dan medan ynag cukup jahat, membuat pasukan gabungan cukup kesulitan memadamkan api yang ada di gunung Semeru, yang terletak di Lumajang Jawa timur. Hingga hari ini api masih belum bisa dipadamkan tapi kami masih terus berusaha untuk memadamkan tiap titik api yang ada, ujar Ayu Dewi.

Menurutnya, kemarau panjang menyebabkan pepohonan dan ilalang sangat kering, sehingga mudah terbakar dan angin yang cukup kencang membuat api terus menjalar ke lokasi lain.

Read More
Berita Terkait :  Akibat Korsleting listrik dua ruko dilalap api

“Kami berharap api bisa segera dipadamkan agar kebakaran di kawasan hutan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut tidak semakin meluas,” katanya.

Sementara itu, Komandan Rayon Militer Senduro, Kapten Infanteri Abdul Muntholib, mengatakan, petugas di lapangan kesulitan memadamkan api karena titik api berada pada kemiringan mencapai 70 derajat.

“Dengan kondisi medan yang cukup sulit, kami harus berhati-hati untuk memadamkan api, agar tidak menjadi korban dalam upaya pemadaman kobaran api Gunung Semeru,” tuturnya.

Berita Terkait :  80 Personel Diturunkan dalam Pencarian Pendaki Swiss yang Hilang di Semeru

Menurutnya, ada dua tim yang melakukan upaya pemadaman karena arah angin di jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu cenderung ke arah barat dan timur.

“Ada dua tim yang berusaha memadamkan kobaran api. Pemadaman dilakukan dengan cara manual dan penyekatan untuk mengisolasi lahan yang terbakar, agar tidak meluas ke areal lain,” paparnya.

Ia menjelaskan banyaknya tanaman yang mengering akibat musim kemarau dan embusan angin yang cukup kencang, serta medan yang sulit dijangkau menjadi kendala bagi tim untuk memadamkan sejumlah titik api yang masih menyala.

Berita Terkait :  Kejahatan Di Dunia Maya Yang Semakin Liar

Data di TNBTS mencatat luas lahan hutan yang terbakar di kawasan Watu Rejeng dan sekitarnya sejak Selasa (20/10) hingga Jumat mencapai 25 hektare, bahkan kebakaran tersebut sudah menjalar pada jalur pendakian yang biasa dilalui para pendaki.

Pihak pengelola TNBTS menutup jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sejak Kamis (22/10) hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sedangkan pendaki yang terjebak di jalur pendakian dievakuasi melalui jalur Ayek-ayek.

Related posts