Hampir diseluruh Indonesia Sawah alami kekeringan

Babatpost.com – Setidaknya 2000 hektar sawah di kota Bengkulu mengalami kekeringan, ini akibat sungai yang menjadi sumber irigasi juga mengalami kekeringan, sehingga jadwal tanam padi pun harus ditunda.

“Sejumlah petak sawah berada jauh dari akses sungai. Lahan areal persawahan lebih tinggi dari permukaan air sungai. Lagi pula, debit air sungai berkurang. Sehingga tidak menjangkau sawah,” kata Matriani, Sabtu (24/10/2015).

Read More
Berita Terkait :  DPRD Lamongan cek langsung distribusi air untuk wilayah kering di Lamongan

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bengkulu bersama kelompok tani setempat akan menggelar tanam raya pada lahan seluas 557 Ha, bulan Oktober. Namun, kata dia, lantaran kemarau panjang yang diprediksi masih akan berlangsung sampai akhir November 2015, sehingga tanam raya ditunda hingga memasuki musim penghujan.

“Kalau kita paksakan tetap turun tanam maka hasil gabah diprediksi kan puso,” terang Matriani.

Dia juga menjelaskan, pemerintah sudah berupaya agar produksi gabah padi tetap optimal. Salah satunyaa, meralisasikan irigasi baru untuk mengairi 800 ha sawah yang kekeringan.

Berita Terkait :  Kekeringan parah, anggota DPRD sampai tidak mandi

Jika dari 2.000 Ha sawah di Kota Bengkulu, bisa mendapatkan pengairan secara normal, tambah dia, setiap tahun mampu turun tanam tiga kali, yang mana hasil produksi bagah padi bisa mencapai 24.000 ton hingga 30.000 ton per tahun.

“Jika tidak kekeringan satu hektare sawah mampu menghasilkan gabah kering giling sebanyak empat sampai lima ton per hektare. Namun, jika menggunakan teknologi pertanian, hasil gabah bahkan meningkat menjadi sembilan ton per hektare,” tutupnya.

Related posts