Bandara Juanda Surabaya hingga siang ini masihlah diselimuti kabut tidak tebal. Tetapi balutan kabut ini masihlah dalam skala wajar dan tidak mengganggu gerakan penerbangan di bandara internasional itu.
Bahkan utk pendaratan pesawat juga dalam keadaan aman. Sama Seperti merilis yg di sampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Juanda, tidak cuma berkabut, angin berhembus dari arah Tenggara dgn kecepatan 20 KM/jam.
“Sementara buat suhu hawa terpantau 29˚C. Walaupun berkabut tapi lumayan kondusif untuk take off maupun landing. Visibility 5 Kilo Meter (Kabut Slim),” kata Kasi Data dan Info Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Juanda, Bambang Setiajid, Jumat (23/10/2015).
kini diperoleh kabar bahwa, pesawat maksud Surabaya-Bandung divert di Jakarta. Pesawat ini mengalami penundaan terbang ke Bandung sebab kabar cuaca tak memenuhi syarat untuk landing. Ada pesawat yg terpaksa kembali ke bandara awal, ada yang mendarat di bandara terdekat.
“Kocar-kacir. Tidak Sedikit sohib pilot yang bingung, kalang kabut,” kata salah satu pilot. Dwi menerbangkan pesawat dari Lombok ke Surabaya. Harusnya, dia landing di Juanda terhadap pukul 11.30 WIB, tetapi dikarenakan Juanda ditutup, sehingga beliau terpaksa mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali.
“Penumpang telah resah. Kami yg kena (dampaknya),” terang Dwi. Akibat dari ini seluruhnya warga terutama kastemer jasa penerbangan mulai sejak mengeluhkan kemacetan jalan akses masuk menuju Bandara Juanda Kab Sidoarjo. Menurut masyarakat, peningkatan jumlah customer jasa penerbangan kurang diimbangi dengan pengembangan sarana bandara dan media jalan yang memadai.
Semenjak Terminal II dioperasikan, tidak jarang berlangsung kemacetan jalan umum di seputar Bandara Juanda. Nyaris tiap-tiap hri khususnya ketika jam bertolak dan pulang kerja, kemacetan panjang berjalan dijalan lebih kurang bandara.
Kemacetan terutama berlangsung dijalan Raya Sedati Besar yg menghubungkan Sidoarjo dgn Kota Surabaya. Jalan semakin tertunda lantaran sekaligus jadi penghubung Terminal I bersama Terminal II Bandara Juanda. Warga umum juga merasa dirugikan bersama kemacetan ini, terutama pula para penumpang pesawat yang menguber jam penerbangan.