MotoGP 2015: Lorenzo Akui Banyak Menguras Emosi

Pebalap Movistar Yamaha asal Spanyol, Jorge Lorenzo merasakan persaingan balap MotoGP musim 2015 menjadi tahun yang sangat menguras emosi. Banyak kemenangan yang berhasil diraih, sekaligus banyak juga kekecewaan yang dirasakan pebalap nomor 99 itu.

Manajer tim Lorenzo, Wilco Zeelenberg mengungkapkan pendapatnya setelah memperhatikan perjuangan Lorenzo setelah menempuh 16 seri balapan tahun ini. Zeelenberg menatakan bahwa ia merasakan tahun yang sangat menguras emosi. Meraih banyak kemenangan besar tapi juga merasakan kekecewaan berat, seperti ketika hujan turun saat balapan dan Lorenzo kesulitan untuk bersaing.

Read More

Meski di klasemen sementara posisi Lorenzo ada di bawah Rossi, namun jumlah kemenangan yang diraih Lorenzo lebih banyak dari Rossi. Bahkan terbanyak di antara peserta balap MotoGP tahun ini. Dalam 16 seri yang sudah digelar, Lorenzo telah meraih enam kemenangan. Rossi meraih empat, sedangkan Marc Marquez meraih lima kemenangan.

Lorenzo adalah pebalap yang biasanya selalu menang saat balapan digelar dalam kondisi lintasan kering. Itu terjadi sejak jeda musim panas. Dia sering gagal saat balapan digelar dalam kondisi hujan atau campuran antara hujan dan cerah.

Kenyataan lain adalah fakta di mana Lorenzo sering mengalami masalah dengan keberuntungan terkait cuaca saat hujan. Seperti di Silverston dan Misano dan juga Motegi. Lorenzo pernah berada pada posisi tertinggal 29 poin dari Rossi di awal tahun. Namun kini, menghadapi dua seri balapan terakhir, dia hanya berbeda 11 poin di belakang Rossi.

Lorenzo berhasil finis lebih baik dari Rossi saat meraih finis Kedua di sirkuit Philip Island, Australia. Pada balapan ini, Lorenzo dan Rossi merupakan dua di antara empat pebalap yang berada di barisan terdepan di balapan Australia.

Namun keduanya kalah bersaing di putaran terakhir. Lorenzo disalip Marc Marquez dari Repsol Honda sedangkan Rossi gagal mengejar Andrea Iannone dari Ducati. Tahun ini menurutnya menjadi salah satu musim terbaik di MotoGP di bandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Tentu saja, pada akhirnya hanya ada satu pebalap yang menjadi juara. Sehingga, akan selalu ada orang yang tidak bahagia pada akhirnya.

Related posts