Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji membenarkan KPK telah melakukan operasi tangkap tangan terhadap anggota DPR RI. Selasa (20/10/2015), Memang benar ada OTT dan telah diamankan sekitar 6-7 orang yang diduga melibatkan Anggota DPR RI
Menurut Indriyanto, ketujuh orang tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan di gedung KPK. Adapun sekarang dalam proses pemeriksaan sesuai aturan hukum 1×24 Jam di KPK,” lanjut Indriyanto.
Selain menangkap tujuh orang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mengamankan uang dalam bentuk dollar Amerika dalam operasi tangkap tangan malam ini, Selasa (18/10/2015).
Dari tujuh orang yang diciduk itu, dikabarkan salah seorang diantaranya Anggota DPR berinisial D (seorang perempuan). Namun belum ada konfirmasi resmi mengenai nama adik seorang pejabat dari Sulawesi Selatan itu.
Menurut Pelaksana Harian Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, pihaknya belum dapat mengabarkan detail saat ini. Petugas KPK kini sedang melakukan pemeriksaan secara intensif. Yayuk juga mengatak bahwa, sampai saat ini belum juga ada info lebih.
Partai Hanura mengaku sudah mendapat kabar mengenai adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap kadernya. Selasa (20/10/2015) hal tersebut sudah diketahuinya hal itu.
Namun, Miryam belum mengetahui kader yang ditangkap tersebut. Malah dirinya berkata, bahwa ia masih baru saja tahu kalau kadernya yang ditangkap. Anggota Komisi V DPR itu mengaku belum mengetahui sikap partai. Termasuk, apakah memberikan bantuan hukum terhadap kader Hanura yang tertangkap KPK.
Miryam juga mengatakan ia tidak mengetahui pembentukan belum tahu mas, karena kita baru tahu kabar ini. Ini juga kita mau dikumpulkan malam ini untuk rapat internal,” katanya. Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) seorang anggota DPR RI asal Partai Hanura.
Operasi tangkap tangan ini berlangsung hari Selasa (20/10/2015) atau tepat satu tahun pemerintahan Jokowi-JK. “Iya ada Operasi Tangkap Tangan,” ujar seorang sumber di KPK menolak disebutkan namanya. Berdasarkan informasi, anggota DPR RI tersebut adalah anggota DPR berinisial D dari fraksi Parta Hanura.
