Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian, mengatakan, TNI dan Polri dikerahkan untuk memadamkan titik api yang di beberapa lokasi di Papua Selatan.
Minggu (18/10) kemarin, Siburian mengatakan Anggota TNI-Polri dibantu masyarakat sudah berupaya memadamkan api, namun ternyata jumlah titik api makin banyak, hingga menganggu daerah di sekitarnya.
Ia mengatakan, dari laporan yang diterima, titik api terbanyak terdapat di kawasan Pulau Kimaam dan Mappi, dan kini meluas, sehingga pihaknya akan menggerakkan personel secara khusus guna memadamkan api tersebut.
Menurutnya, terdapat 169 titik api di wilayah Papua Selatan, sehingga upaya pemadamannya pun akan melibatkan pasukan dalam jumlah banyak, yang didukung peralatan memadai. Pemadaman api sudah tidak bisa dilakukan secara tradisional, karena meluas.
Menurutnya, dengan makin banyaknya titik api, maka aktivitas penerbangan ke Timika terganggu. Ia juga berharap, mudah-mudahan titik titik api dapat segera dipadamkan. Apalagi musim penghujan di Papua Selatan baru terjadi Desember mendatang.
Ia mengakui, banyaknya titik api yang muncul di Papua Selatan diperkirakan akibat masyarakat membakar hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Kini, tercatat 169 titik api yang tersebar di Kabupaten Merauke, Boven Digul dan Kabupaten Mappi termasuk di Pulau Kimaam.
Presiden Joko Widodo membenarkan jika kebakaran lahan dan hutan semakin meluas, hingga sampai ke Indonesia bagian Timur. Minggu (18/10/2015) malam, Presiden di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Mengatakan kebakaran lahan kini ada di Maluku hingga Papua.
Presiden tidak menjelaskan ada berapa hot spot atau titik api yang ada di Maluku maupun di Papua. Namun ia mengungkapkan secara keseluruhan, ada 942 titik api di seluruh Indonesia.
Namun Jokowi menambahkan, baru saja ia mendapatkan karena tiap pagi dan sore dapat angka-angka itu. Sore ini di seluruh Indonesia ada 942 titik. Presiden juga menjelaskan meluasnya kebakaran hutan dan lahan tersebut karena dampak dari fenomena musim el nino yang masih menerjang Indonesia pada saat ini dan tentunya faktor-faktor lain.
Presiden mengatakan sudah mengupayakan pemadaman terus dilakukan baik darat dan udara tapi ia mengatakan bahwa kebakaran ini sangat luas, makanya harus sabar.