Dalam hal investasi proyek kereta cepat Bandung-Jakarta, China akan berpartisipasi dalam penyelesaian, rancangan, pembangunan, operasi dan pengolahan proyek kereta cepat, hal ini berdasarkan wawancara dengan China’s Global Time, Xi Feng yang mengatakan Cina juga akan berpartisipasi.
Hal ini juga diperkuat ketika Xi Feng dalam penandatanganan kesepakatan proyek kereta cepat senilai US$5,5 miliar yang menghubungkan Jakarta-Bandung di Jakarta, Jumat (16/10).
Kesepakatan ditandatangani Pimpinan China Railway International Yang Zhongmin dengan Dwi Windarto, presiden direktur konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Cina akan memegang 40% saham, sedangkan sisanya oleh Indonesia, dan 75% pendanaan disediakan China Development Bank milik pemerintah Cina dan sisanya ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.
Chairman of Board China Railway International Co. Ltd Yang Zhongmin menegaskan akan menyelesaikan proyek kereta cepat yang dibangun bersama konsorsium perusahaan BUMN Indonesia. Karena hal itu Yang berjanji tidak akan lari dari proyek yang menelan investasi 5,5 miliar dollar AS.
Zhongmin memaparkan dengan kereta cepat Jakarta-Bandung pemerintah Indonesia dapat banyak manfaat. Tak hanya dari pertumbuhan ekonomi saja, Yang mengatakan dari segi sosial dan budaya masyarakat juga akan berkembang.
Zhongmin juga menjelaskan pola idustri akan berubah sehingga bisa meningkatkan kualitas masyarakat yang ada di sekitar wilayah yang dilintasi kereta cepat, sehingga intensitas perjalanan merekapun akan meningkat.
Manfaat lainnya dari kereta cepat menurut Zhongmin menyerap banyak tenaga kerja dan memajukan industri komponen Indonesia. Hal itu akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini juga ditambahkan olehnya bahwa Industri komponen yang terkait pengelolaan ini juga akan mendorong lapangan pekerjaan lebih besar.
Sebagaimana diketahui proyek kereta cepat Jakarta Bandung memiliki tarif tiket Rp 200 ribu. Total investasi untuk proyek ini sebesar 5,5 miliar dollar AS yang akan dibiayai oleh China Development Bank 75 persen dan sisanya oleh ekuitas konsorsium. Kereta cepat akan melewati delapan stasiun dengan total panjang 140 km dan kecepatan 250 km/jam.