Babatpost.com – Terkuaknya kasus perselingkuhan istri konglomerat Makassar AH (26) sempat menggegerkan publik netizen Indonesia. Padahal sang istri yang terlihat sangat baik dan islami ini ternyata berani bermain dibelakang suami. Namun kasus perselingkuhan yang dilakukan AH bukan sekali itu saja terjadi. Kasus istri kepergok selingkuh suami sering terjadi meski dengan cerita dan alasan yang berbeda-beda.
Pengamat sosial Musni Umar mengatakan, kasus perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang istri biasanya terjadi oleh banyak hal. Jika AH bermula karena perkenalan di media sosial, kata dia, hal tersebut adalah muara dari sebab yang sebenarnya sudah ada. “Sangat kompleks dan banyak faktor, ditambah dengan dunia pergaulan seperti zaman sekarang,” ujar Musni di Jakarta, Jumat (11/9).
Menurut dia, kasus perselingkuhan seorang istri (meski banyak dilakukan oleh suami) biasanya mulai dari hal yang kecil seperti kurangnya perhatian seorang suami, faktor kesibukan suami, masalah komunikasi hingga masalah ekonomi. Dalam posisi yang demikian, dijelaskan Musni, akan terbuka ruang di mana seorang istri akan mencari ‘suasana baru’.
“Selingkuh itu bukan hanya laki-laki tapi istri juga. Bermula dari pergaulan tapi sekarang lebih mudah karena adanya media sosial. Sekali kenal lalu intens, kemudian minta ketemu. Tapi dalam banyak kasus, persoalan di dalam rumah tangga disebabkan oleh kesepian seorang istri. Ini banyak terjadi di kota besar dan mereka yang banyak uang,” papar Musni.
Ketika celah itu mulai terbuka, lanjut dia, dalam keadaan di mana seorang istri tak lagi menemukan adanya kenyamanan, dia pun lalu mencari kenyamanan baru. Ketika bertemu dengan orang lain, apalagi cocok dan menjanjikan rasa nyaman itu, seorang istri pun bahkan melakukan perselingkuhan dengan tanpa beban.
“Banyak terjadi karena saling ketemu dan bisa melahirkan perasaan satu sama lain. Ada rasa nyaman baru yang ditemukan seorang istri,” tutur dia.
Namun demikian, lanjut dia, ada sebab yang tak lumrah dilakukan oleh seorang istri mau berselingkuh. Sebab itu adalah semacam sebuah misi balas dendam yang dilakukan oleh seorang istri terhadap sang suami yang pernah melakukan hal yang sama. Di sini, istri biasanya merasa sakit hati, dikhianati dan melampiaskan kemarahannya dengan melakukan hal yang sama.
“Ada juga kasus karena laki-laki yang buat. Suami yang kedapatan selingkuh pun bisa dijadikan alasan istri mau balas dendam, dia bilang kamu bisa kenapa saya tidak. Ini sebuah pembalasan seorang istri saja,” kata dia.
Siapa pun tentunya tak mau hubungan rumah tangganya hancur begitu saja. Masih ada jalan dan ruang agar mahligai perkawinan bisa diselamatkan dari bahaya perselingkuhan. Faktor anak, komunikasi yang terbuka dan intens, faktor dukungan lingkungan dan agama, bagi Musni, adalah kiat-kiat yang bisa menjadi kunci bagaimana suatu perkawinan bisa berjalan baik dan berhasil.
“Anak bisa menjadi kekuatan agar suami dan istri bisa diingatkan dari kekeliruannya. Hal itu tentu didukung oleh komunikasi, keterbukaan lingkungan untuk saling mengingatkan serta ajaran agama yang harus dijalani dengan niat dan komitmen yang kuat,” pungkas dia.