Babatpost.com – Kepala Dinas perhubungan dan lalulintas Wahid Wahyudi menjelaskan bahwa dia segera mengaktifkan jalur lama kereta Api Babat – Tuban. Selain itu jalur yang akan diaktifkan lainnya adalah Tuban – Surabaya dan Surabaya hingga Jombang. “Konsep ini merupakan bagian dari konsep transportasi kota Megapolitan Gerbangkertasusila Plus,” katanya, Rabu (16/09/2015).
Wahid melanjutkan, secara nasional Rencana Tata Ruang Wilayah memang sudah ditetapkan Megapolitan Gerbangkertasusila, namun untuk Rencana Tata Wilayah Jawa Timur, Gerbangkertasusila yang terdiri dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan ditambah dengan greter Gerbangkertasusila yang ditambah hingga ke Malang, Probolinggo dan Tuban.
“Untuk langkah awal Pemprov telah mengusulkan reaktifasi dua jalur kereta api yaitu dari Jombang ke Babat, serta dari Babat ke Tuban,” ujarnya pria yang juga Pj Bupati Lamongan ini.
Jalur rel Jombang-Babat harus segera dilakukan reaktivasi karena di Jombang saat ini berdiri kawasan industri baru dengan luas lahan mencapai 900 hektar. Sebab selama ini, masih kata dia, distribusi barang dari kawasan industri di Jombang ke Tanjung Perak masih mengandalkan jalur jalan raya sehingga menambah kepadatan dan polusi jalan.
Dengan reaktivasi rel jalur Jombang-Babat nantinya, seluruh distribusi barang dari perusahaan di Jombang bisa dilakukan melalui jalur kereta dari Jombang ke Babat, lantas ke Lamongan, Gresik dan berakhir ke Teluk Lamong, Tanjung Perak.
“Reaktivasi jalur kereta Babat-Tuban kami upayakan segera dilakukan karena pertumbuhan industri di Tuban sangat pesat. Apalagi sekarang ini Semen Gresik di Tuban menjadikan jalur darat di kawasan ini selalu penuh dengan angkutan truk semen,” bebernya.
Reaktivasi dua jalur rel sendiri diharapkan segera rampung sehingga jalur ini tidak hanya bisa digunakan untuk distribusi barang melainkan juga bisa digunakan untuk kereta penumpang. Selain itu, direncanakan pula akan didesain kereta listrik yang memutar dari Surabaya-Mojokerto-Jombang-Babat-Lamongan-Gresik-Surabaya.
“Kedepan pemerintah memang menempatkan kereta api sebagai tulangpunggung angkutan darat untuk meringankan beban jalan serta mengurangi polusi,” tutup Wahid Wahyudi.