Babatpost.com – Proyek besar pertama Presiden Joko Widodo adalah membangun MRT atau kereta api bawah tanah, hal ini mendapatkan sambutan positip dari para anggota DPR. Keputusan berani ini didukung karena pembangunan transportasi publik kerap menemui sejumlah masalah yang pelik. Ujar Nusyirwan Soejono.
Dia menanggapi langkah Presiden Jokowi yang hari ini meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah untuk proyek MRT Jakarta di Patung Pemuda Senayan (Bundaran Senayan).
“Ini sebuah langkah berani mengingat proyek MRT telah masuk dalam tata ruang Pemda DKI Jakarta sejak 1985. Namun, proyek itu tak pernah dimulai. Setelah melalui penantian panjang, sekitar 25 tahun lamanya, hari ini kereta bawah tanah dimulai pengeborannya oleh Presiden Jokowi,” ujar Nusyirwan.
Menurut politisi PDIP ini, transportasi publik menjadi kebutuhan yang sangat mendesak terutama saat Ibu Kota Jakarta berkembang pesat seperti saat ini. Jadi, proyek MRT bersama program kereta rel ringan atau light rail transit (LRT), yang juga dalam tahap pelaksanaan, bisa menjadi solusi.
Menurut Ketua DPP PDI-P itu, dimulainya pengeboran bawah tanah tersebut memberikan semangat baru untuk terus bekerja menyelesaikan program-program penting yang lama tertunda. “Memang sangat banyak tantangan dan kendala yang dihadapi untuk memulai pekerjaan yang berlabel transportasi publik. Kerap terkendala soal lahan, pembiayaan, dan administrasi yang rumit,” ujarnya.
Nusyirwan mengungkapkan, rentang waktu sejak proyek MRT masih dalam rancangan tata ruang Pemda DKI Jakarta hingga sekarang sangat lama sebelum akhirnya bisa dijalankan. “Kita patut mengapreasi sikap Presiden Jokowi yang teguh menjalankan program penting untuk transportasi publik,” tambahnya.
Dikatakan pula, selain membutuhkan keberanian Presiden dalam mengambil keputusan memulai proyek MRT, di sisi lain juga dibutuhkan pengertian masyarakat. “Memang membutuhkan pengorbanan rakyat, seperti jalan yang macet. Namun, kita berharap dua tahun mendatang DKI akan memiliki transportasi publik yang murah dan handal,” katanya.