Babatpost.com – Setelah daerah Sumatra mengalami kekeringan dan kebakaran hutan, kali ini giliran daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan, yaitu Madura produksi andalan pulau garam, Tembakau mengalami penurunan produksi. Tak main-main sekitar 5 ribu hektar dengan berat 600 kilo per hektarnya.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pamekasan Ajib Abdullah, menurunnya produksi tersebut akibat hujan yang diprediksi akan turun pada awal musim tanam justru terjadi kekeringan. Sehingga lahan menjadi keras dan tidak bisa ditanami bibit tembakau.
“Karena lahan menjadi keras, banyak petani memilih tidak melanjutkan penggarapan lahan tembakau sehingga produksi menjadi menurun,” ucap Ajib, Minggu (20/9/2015).
Selain itu lanjut Ajib, banyak petani yang memilih beralih untuk menanam tanaman alternatif seperti semangka, tebu dan bawang. Karena dianggap lebih menguntungkan daripada tembakau oleh petani.
”Namun faktor yang paling dominan menurunnya produksi tembakau akibat petani terlambat mengolah lahannya,” sambung Ajib.
Ditambahkan Ajib, produksi tembakau di Kabupaten Pamekasan tahun ini berada pada kisaran 23 ribu hektare lahan, dan mengalami penurunan 5 ribu hektare dari tahun sebelumnya 28 ribu hektare lahan tembakau.