Warga Jambi pasrah soal tragedi asap

Babatpost.com – Kebakaran di Sumatra nampaknya belum tertangani sepenuhnya, walaupun menurut update terakhir dari pemerintah meluncurkan kurang lebih 500 personil TNI. Tapi hal ini tetap membuat warga Jambi pesimis tragedi kabut asap cepat tertangani.

Hardi (50), warga Paal V, Kotabaru, Kota Jambi kepada SP di Jambi, Sabtu (19/9) pagi mengatakan, dirinya merasa tidak yakin bahwa pengerahan prajurit TNI dan Polri dari Jakarta membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Jambi.

Read More

“Saya lihat hari ini, Sabtu (19/9) asap yang menyelimuti Kota Jambi semakin tebal. Padahal asap sudah mulai menipis di Jambi sempat hari lalu dan sekolah sudah mulai masuk. Sejak Jumat (18/9), asap kembali tebal dan sekolah pun terpaksa libur lagi hari ini,” katanya.

Sementara itu pantauan Suara Pembaruan di Kota Jambi, Sabtu (19/9) pagi sekitar pukul 06.00–07.30 WIB , asap tebal yang menyelmuti kota itu membatasi jarak pandang terbatas hanya sekitar 200–300 meter. Ketebalan asap tersebut membuat tak ada aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi. Kemudian aktivitas pelayaran di Sungai Batanghari juga lumpuh akibat asap tebal tersebut.

Secara terpisah Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi, Kol Inf Makmur melalui Kepala Penerangan Komando Rayon MIliter (Korem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Mayor Imam Syafei mengatakan, pelaksanaan hujan buatan di Jambi sudah direncanakan sejak dua hari terakhir. Namun pelaksanaan hujan buatan tersebut belum berhasil karena pesawat yang akan melakukan penebaran garam di udara Jambi, Jumat (18/9) tidak bisa mendarat di Bandara STS Jambi akibat asap tebal.

“Sebenarnya modifikasi cuaca untuk melakukan hujan buatan di Jambi sudah bisa dilakukan karena awan sudah ada. Tetapi sejak Jumat (18/9) pesawat tidak bisa mendarat di Jambi. Rencananya hari ini, Sabtu (19/9) pesawat yang akan melakukan penebanaran garam di udara Jambi diusahakan tiba di Jambi,” katanya.

Related posts