ISIS lancarkan propaganda baru

Babatpost.com – Ratusan ribu pengungsi Suriah yang memadati headline koran dunia beberapa hari ini. Hal ini mendapat perhatian dari pihak ISIS, kelompok radikal ini mengancam akan menargetkan negara-negara yang menerima pengungsi dari Suriah.

Dalam propaganda tersebut ISIS menampilkan pasar yang penuh dengan bahan pangan dan ladang jagung yang menggambarkan kehidupan di bawah kekuasaan kelompok militan tersebut.

Read More
Berita Terkait :  Untuk Kali Pertama Sekolah di Amerika Serikat Memilih Remaja Muslim Jadi Ratu

Gambaran tersebut dibandingkan dengan perjuangan imigran untuk mencapai Eropa, seperti saat mereka menyelamatkan diri dari kapal yang tenggelam, atau saat seorang perempuan berbaring di rel kereta di Hungaria untuk dapat pergi ke Jerman.

Bahkan diantara gambar-gambar itu ditampilkan foto Alan Kurdi, bocah Suriah yang meninggal dunia karena tenggelam di lepas pantai Turki. Demikian dilaporkan Express, Sabtu (19/9/2015).

Propaganda lain yang dilancarkan ISIS adalah dengan memasang papan iklan di Suriah yang memperlihatkan dua buah pakaian. Salah satunya adalah jaket penyelamat sedangkan pakaian lain adalah jaket bom. Dalam papan tersebut tertulis sebuah pertanyaan: “yang mana yang Anda pilih untuk dipakai di Hari Penghakiman?”

Berita Terkait :  Prediksi Skor Suriah vs Thailand, 26 Maret 2023: Jadwal Uji Coba Minggu Ini, Tanpa Dangda

Seorang militan yang berbicara dalam video yang dirilis ISIS menyerukan kepada para pengungsi untuk kembali dengan mengatakan bahwa angan-angan kehidupan yang lebih baik di Eropa adalah sebuah “tipu daya dari prajurit salib,” dan orang-orang yang melarikan diri dari daerah ISIS akan mendapatkan hukuman di hari akhir nanti.

Jutaan pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika membanjiri Eropa untuk menghindari konflik di negara asal mereka. Tidak sedikit dari mereka yang meninggal di tengah perjalanan menyeberangi lautan.

Berita Terkait :  Wanita Inggris Diculik Dan Diperkosa Berulang kali Di Australia

Situasi ini menimbulkan tragedi kemanusiaan bagi warga dunia. Namun, di sisi lain juga menyebabkan krisis imigran di berbagai negara Eropa yang tampaknya enggan menerima mereka.

Related posts