Babatpost.com – Beberapa hari yang lalu pemerintah menyatakan bahwa Idul Adha akan jatuh pada 24 september 2015. Tapi sepertinya ormas Islam Muahammadiyah tidak akan berbarengan merayakan Idul Adha dengan Pemerintah pasalnya mereka sehari lebih cepat melaksanakan Idul Adha yaitu 23 September.
Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, penetapan tanggal tersebut berdasarkan sistem Hisab Hakiki yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Menurut Nadjib, dalam Hisab tersebut Bulan Dzulqoidah berusia 29 Hari. Sehingga tanggal 1 Dzulhijah jatuh pada Senin (14/9/2015).
“Pada tanggal 23 September, warga Muhammadiyah akan melakukan salat Id. Karena tangga 1 Dzulhijah jatuh pada hari Senin tanggal 14 September,” kata Nadjib, Senin (14/9/2015).
Ia menjelaskan, perbedaan jatuhnya tanggal ini karena sistem yang dipakai. Kata Nadjib, titik ijtimak atau konjungsi antara bumi dan bulan terjadi pada pukul 13.43 WIB pada hari Minggu tanggal 13 September.
Sehingga pada Senin tanggal 14 September disepakati sebagai tanggal 1 Dzulhijah 1436 Hijriah. “Kemudian tanggal 10 Dzulhijah Jatuh pada tanggal 23 September,” katanya.
Meski demikian, Nadjib mengaku tidak mempersoalkan perbedaan yang terjadi. Ia juga meminta segenap pihak untuk menghormati perbedaan tersebut. Pasalnya, perbedaan tidak hanya terjadi kali ini saja.
Sebelumnya, juga kerap terjadi perbedaan baik saat Idul Adha, Idul Fitri hingga penentuan awal bulan Ramadan.
“Kami tidak ingin berhadap-hadapan dengan pemerintah hanya karena berbedanya penetapan. kami menghormati keputusan pemerintah. Kami hanya menghitung dan mengumumkan sehingga terserah keputusan masyarakat mau memilih yang mana,” tutup mantan Komisioner KPU Jawa Timur ini.
