Babatpost.com – Insiden yang terjadi di Masjidilharam, juga mendapat rasa bela sungkawa dari pengurus besar Nadlatul Ulama (PBNU). Dari pihak PBNU pun mengajak untuk melakukan shalat Ghaib untuk para korban meninggal dunia.
“Salat janazah hukumnya fardlu kifayah, yang diwajibkan kepada seluruh umat Islam dengan prinsip keterwakilan,” kata Rais Aam PBNU KH Makruf Amin melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Dia mengatakan salat ghaib hukumnya sah sebagaimana salat jenazah, dan salat ghaib ditujukan untuk “dluyufurrahman” yang wafat di tanah suci karena musibah jatuhnya crane proyek pembangunan Masjidilharam.
Tata cara salat ghaib sama dengan salat jenazah, dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud. Setelah takbir pertama (takbiratul ihram) membaca surat Al-Fatihah, kemudian takbir kedua dilanjutkan membaca shalawat atas nabi SAW, lalu mendoakan mayat setelah takbir ketiga. Dan terakhir, setelah takbir keempat disunnahkan membaca doa diakhiri dengan salam.
Dia juga mengimbau kepada seluruh pimpinan pondok pesantren, lembaga-lembaga di lingkungan Nahdliyyin, para pengurus masjid, musala untuk mengajak seluruh jamaah melakukan salat ghaib, tahlil, serta istighatsah, meminta pertolongan dari Allah agar para hujjaj yang wafat diampuni oleh Allah SWT.
Dan agar para jamaah haji yang sedang persiapan menunaikan manasik haji diberi kekuatan lahir batin, para pelayan tamu-tamu Allah diberikan kekuatan untuk menyiapkan, memfasilitasi, dan melayani segala kebutuhan hingga dapat terlaksana secara baik.