Mahasiswi UNY meninggal setelah diwisuda

Babatpost.com – Seorang gadis muda pecinta Biologi Icha, yang juga memiliki nama lengkap Futicha Sirrulhayati muna (22), meninggal dunia setelah beberapa jam diwisuda.

Menurut Sumarsana (52), ayah Icha, yang dihubungi melalui sambungan telepon, sejak kecil Icha memiliki cita-cita sebagai dokter. Karena tidak diterima, masuk ke FMIPA UNY. “Dia dari kecil suka pelajaran IPA, makanya dia ingin ke kedokteran,” ucapnya.

Read More
Berita Terkait :  Bom meledak dan baku tembak terjadi di Paris, Prancis

Anak pertama dari tiga bersaudara ini masuk UNY pada 2010, dan aktif dalam kegiatan penelitian. Bahkan dalam tugas akhirnya meneliti tentang bakteri. “Dia itu rajin melakukan penelitian di Yogya. Bahkan ikut kelompok penelitian,” kata warga Kalibening , Dukun, Magelang

Sumarsana menceritakan, sejak kecil Icha tidak pernah menderita penyakit serius. Waktu kecil Icha menderita penyakit flex paru-paru. Kendati demikian dia mengakui saat mengerjakan skripsi Icha sering mengeluh sakit. “Sejak kecil tidak punya penyakit aneh-aneh. Hanya kemarin memang sering mengeluh pusing. Mungkin anak kos biasa mas, kurang minum,” ucapnya.

Berita Terkait :  Susunan pengurus PBNU edisi 2015-2020

Pada awal Agustus lalu, Icha dibawa ke rumah sakit di Muntilan karena menderita sakit panas dan sesak nafas. Lalu setelah dirawat beberapa hari diperbolehkan pulang. Lalu Icha, masuk rumah sakit lagi, karena sakit. “Dokter menyarankan untuk MRI ke Yogyakarta, untuk mengetahui detail penyakitnya, karena di sini kekurangan alat,” jelasnya.

Tanggal 29 Agustus, dia dibawa ke Yogjakarta untuk melakukan MRI, tepat di hari dia diwisuda. Belum sempat merasakan kebahagiaan, dara manis ini meninggal dunia setelah sampai di rumahnya.

Berita Terkait :  SBY Mendapatkan Penghargaan Bidang Lingkungan dari Unnes

Sumarsana menceritakan, ada kemungkinan dugaan penyakit Icha karena bakteri yang ditelitinya. Namun dirinya, tetap mengikhlaskan kematian anak pertamanya itu. “Segala kemungkinan penyebab kematiannya ada, pernah ada seorang dokter yang keceplosan bilang kemungkinan terkena bakteri saat penelitan, tetapi saya tidak mau menduga lebih jauh. Jika itu benar kedepan menjadi pelajaran, agar lebih berhati-hati,” pungkasnya.

Related posts