BabatPost.com – Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Annals of Neurology menemukan bahwa orang yang terkena polusi udara lebih memiliki otak yang lebih “tua” daripada mereka yang rutin menghirup udara bersih. Dalam studi tersebut, ilmuwan melakukan pemindaian otak pada lebih dari 1.400 perempuan tua untuk mengevaluasi seberapa banyak area abu-abu (bagian otak yang memproses informasi) dan area putih (bagian otak yang membantu saraf di otak berkomunikasi) ada di otak mereka.
Peneliti juga menganalisis data polusi udara untuk memperkirakan berapa banyak polusi, dalam bentuk partikel-partikel kecil yang dapat menembus paru-paru para perempuan pada periode 1999-2006. Ditemukan bahwa untuk setiap 3,49 mikrogram per sentimeter kubik polusi udara yang terhirup makan ada penurunan 6.23 sentimeter kubik materi putih. Dalam istilah awam, itu setara dengan hingga dua tahun penuaan otak.
“Penurunan area putih dikaitkan dengan gangguan kognitif, kepikunan, dan penyakit neurologis serius lainnya,” kata Gregory Wellenius, Sc.D., seorang profesor epidemiologi di Brown University School of Public Health.
Otak memang akan kehilangan area putih seiiring pertambahan usia. Namun penurunan ini akan terjadi semakin cepat jika kita terpapar polusi udara setiap hari. Penulis utama studi Jiu-Chiuan Chen, MD, Sc.D., seorang profesor kedokteran preventif di Keck School of Medicine di University of Southern California mengatakan, ia merasa bingung mengapa polusi udara tidak mempengaruhi area abu-abu di otak, tapi hanya area putih.
“Kita tahu dari penelitian sebelumnya bahwa paparan polusi udara dapat menyebabkan peradangan di otak, mengubah aliran darah ke otak, dan kerusakan otak di area tertentu. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar memahami bagaimana proses polusi udara bisa merusak kondisi otak,” tuto Wellenius.