MERS Kian Merebak, Negara di Sekitar Korea Selatan Mengeluarkan Larangan Berkunjung yang tak Penting

Wabah MERS makin merebak di Korea Selatan. Pada hari Selasa, 9 Juni 2015 kemarin, dilaporkan satu lagi korban tewas akibat virus tersebut yang menambah daftar korban tewas akibat MERS di Korea Selatan menjadi tujuh orang. Untuk itu, beberapa negara di sekitar Korea Selatan mengeluarkan larangan perjalanan yang kurang penting.

Salah satu negara yang mengeluarkan larangan bagi warganya untuk mengunjungi negara gingseng tersebut jika tidak penting adalah Taiwan. Pada hari Selasa malam, otoritas kesehatan Taiwan mengeluarkan peringatan perjalanan untuk seluruh wilayah Korea Selatan. Sebelumnya, pemerintah Taiwan hanya mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Seoul. Tidak hanya itu, peringatan perjalanan in ijuga merekomendasikan warga Taiwan yang harus bepergian ke Korea Selatan untuk tidak mengunjungi perawatan medis saat bepergian ke Korea Selatan. Hampir seluruh kasus penjangkitan MERS di Korea Selatan terjadi pada fasilitas medis dan rumah sakit.

Read More

Tidak hanya Taiwan, Hong Kong juga mengeluarkan status peringatan merah bagi warganya jika ingin bepergian ke Korea Selatan jika tidak penting. Hal tersebut juga diungkapkan oleh pemerintah Hong Kong pada hari Selasa malam kemarin. Status peringatan merah sendiri merupakan status peringatan dari pemerintah Hong Kong yang berarti “ancaman signifikan” di mana warga Hong Kong harus “menyesuaiakan rencana perjalanan” dan “menghindari perjalanan yang tidak penting.”

Sejak Senin lalu, pemerintah Hong Kong pun sudah menigkatkan respon terhadap penyebaran MERS ke status “serius.” Carrie Lam, Kepala Sekretaris Administrasi Pemerintah Hong Kong, juga menyatakan bahwa status peringatan merah akan dikeluarkan bagi warga Hong Kong yang inging mengunjungi Korea Selatan.

Seperti yang telah dilaporkan, hingga hari Selasa kemarin, terdapat setidaknya 95 kasus penjangkitan virus MERS di Korea Selatan di mana 23 kasus penjangkitan baru terjadi di hari Senin sementara 8 kasus penjangkitan virus MERS baru terjadi pada hari Selasa kemarin. Juga, korban meninggal pun bertambah satu lagi manjadi tujuh jiwa.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus baru di Korea Selatan menambah daftar panjang penjangkitan virus MERS yang secara global menjadi 1.244 kasus dengan sedikitnya 446 kematian.

Tidak hanya itu, dilaporkan pula, tidak kurang dari 2.892 warga Korea Selatan diduga memiliki kontak dengan pasien MERS yang mengharuskan mereka untuk menjalani karantina baik di rumah maupun di rumah sakit. Bahkan, untuk melacak apakah mereka melanggar karantina atau tidak, pemerintah Korea Selatan melacak sinyal ponsel mereka.

Sementara itu, tidak hanya mengkarantina warganya yang memiliki kontak dengan pasien MERS, Gubernur Provinsi Gyeonggi, Nam Kyung Pil melakukan perjalanan ke seluruh penjuru Seoul. Ia bahkan mengatakan bahwa saat ini negaranya tengah menghadapi dua peranng.

“Perang melawan penyakit dan perang melawan rasa takut,” ungkap Nam Kyung Pil seperti dikutip dari Reuters.

Presiden Korea Selatan Park Geun Hye juga memberikan perhatian khusus terkait kasus penyebaran virus yang merebak pertama kali di Timur Tengah ini. Ia menyerukan upaya besar-besaran untuk mengatasi MERS di Korea Selatan.

Diduga, penyebaran virus tersebut berasal dari seorang warga Korea Selatan, seorang pria berusia 68 tahun yang berprofesi sebagai pengusaha alat pertanian, yang baru saja pulang dari lawatannya ke sejumlah negara di Timur Tengah bulan lalu. Data juga menunjukkan bahwa kasus penjangkitan selanjutnya terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Salah satu upaya untuk mengurangi persebaran virus ini, tidak hanya pemerintah Korea Selatan mengarantina lebih dari 2.800 warga yang melakukan kontak dengan pasien MERS, pemerintah Korea Selataan juga meliburkan lebih dari 2.000 sekolah dan 19 universitas.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan anjuran kepada warga Indonesia yang hendak bepergian ke Korea Selatan ataupun yang saat ini berada di sana, seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi melalui lapora dari kantor berita Antara.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan pun telah menghimbau warga Indonesia yang berada di sana atau yang hendak pergi ke sana untuk waspada dan mendorong mereka untuk memenuhi saran yang dikeluarkan Departemen Kesehatan Korea Selatan.

 

Related posts