BabatPost.com – Dalam surat resminya ke DPR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebaagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan habis masa baktinya pada bulan Agustus.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, Gatot Nurmantyo layak menggantikan Moeldoko. Karena banyak prestasi yang ditorehkan Gatot saat menjabat sebagai KSAD.
“Beliau bukan perwira karbitan, yang sampai pada posisi sekarang itu karena kinerja dan capaian-capaian lainnya. Jadi orang seperti beliau itu akan mudah diterima oleh instansi-instansi,” terang Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selas (9/6/2015) malam.
Terkait, Jokowi yang telah merubah tradisi calon Panglima TNI yang dibangun mantan Presiden Gus Dur dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Politikus Partai Golkar tersebut mengaku, mengeluhkan sikap Jokowi itu.
“Bahwa sebaiknya tradisi yang ada ini sesungguhnya baik dapat diteruskan, dalam menjaga kondisifitas di tubuh internal TNI,” jelasnya.
Namun kendati demikian, dia enggan meminta penjelasan ke Jokowi mengapa akhirnya memilih Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.
“Tapi kalau misalnya Presiden mempunyai pertimbangan lain, karena pertimbangan itu kan banyak ya, ada pertimbangan kemampuan, pertimbangan pengalaman, dan juga pertimbangan politik. Ya sekali lagi ini adalah hak prerogatif beliau (Jokowi),” pungkasnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung pilihan Presiden Joko Widodo dalam penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Gatot diyakini membawa manfaat pada aspek strategis dan taktis.
“Dari aspek strategis, beliau akan menunjang wawasan kemaritiman yang akan didukung dengan dibentuknya tiga komando pertahanan, yaitu barat, tengah, dan timur. Seperti rencana Panglima TNI Jenderal Moeldoko,” ujarnya, Rabu (10/6/2015).
Jika resmi dilatik, Gatot diharapkan bisa melancarkan pembentukan komando pertahanan yang ide tersebut dilontarkan TNI AD. “Dari aspek taktis justru itu untuk memuluskan komando wilayah pertahanan yang idenya dari AD, sehingga ada kesinambungan antara gagasan dan pelaksanaannya,” tutur Tjahjo.
“Hubungan Jendral Gatot dengan Kepala Staf dari Matra TNI AU dan AL serta Kapolri juga sangat dekat, sehingga akan membangun sinergitas yang semakin baik dan kompak dalam mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dengan program pembangunan Nawacita-nya,” ucapnya.
Sebelumnya, pihak Istana membenarkan Jokowi telah mengajukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Hal itu dipastikan Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto.