Sudahkah Anda menonton film yang cukup menarik perhatian penonton di seluruh dunia, Fifty Shades of Grey? Memang, film ini tidak mendapat hak tayang di bioskop Indonesia, namun kemunculannya juga sudah dinanti oleh banyak masyarakat Indonesia yang sebelumnya sudah mengikuti trilogi novel tersebut. Film tersebut memang didasarkan dari novel dengan judul yang sama, Fifty Shades of Grey, novel pertama dari trilogi Fifty Shades karangan E.L. James. Dan hari Senin lalu, E.L. James mengumumkan pada para penggemarnya bahwa ia akan segera meluncurkan novel spin off dari trilogi tersebut pertengahan bulan ini. Kali ini, buku yang berjudul Grey tersebut masih menguak hubungan antara Christian Grey dan Anastasia Steele. Namun, kali ini E.L. James sengaja membahasnya dari sudut pandang Christian Grey.
“Buku ini didedikasikan untuk para pembaca yang meminta, meminta, dan meminta ini,” ungkap E.L. James melaui suatu pernyataan Senin lalu.
Penulis trilogi Fifty Shades itu kemudian menambahkan, “Christian adalah seorang karakter yang kompleks dan para pembaca selalu terpesona dengan keinginan dan motivasinya, dan juga masa lalunya yang kelam. Dan juga, seperti apa yang telah diketahui oleh semua orang yang sudah pernah menjalin suatu hubungan, selalu ada dua sisi cerita. Merupakan hal menyenangkan bagiku untuk dapat kembali pada tempat menulisku yang menyenangkan, bersama dengan Christian dan Ana dalam dunia mereka, dan bekerja dengan tim yang menyenangkan di Vintage.”
Novel spin off ini baru akan diterbitkan secara resmi pada tanggal 18 Juni mendatang, namun nampaknya para penggemar E.L. James—yang tentunya juga para penggemar novel trilogi Fifty Shades—serta para penggemar novel erotis sudah tidak sabar untuk membaca buku baru ini. Buktinya, hanya butuh waktu satu hari bagi Grey untuk memuncaki daftar terlaris toko buku Barnes & Nobel dan juga Amazon.
Novel terbaru karangan E.L. James ini akan diterbitkan baik dalam bentuk fisik maupun eBook oleh Vintage Books, salah satu divisi dari Penguin Random House. Anne Messitte, editor dari E.L. James mengungkapkan, “Fifty Shades of Grey merupakan suatu kisah cinta yang telah memikat para pembaca dengan cara yang hanya dapat dilakukan oleh beberapa buku, dan ketika Erika [nama panggilan E.L. James] berkata padaku bahwa ia ingin mengeksplorasi sudut pandang Christian dan membuka cerita kembali, aku sangat gembira untuknya dan juga untuk para pemabacanya. Buku ini memiliki segala atribut yang menarik dari pendahulunya, dan aku tidak bisa menunggu para penggemar Fifty Shades to kembali merasakan cerita tersebut dari perspektif yang sudah lama mereka idamkan.”
Sebelumnya, trilogi Fifty Shades yang terdiri dari Fifty Shades of Grey, Fifty Shades Darker dan Fifty Shades of Freed telah terjual sebanyak lebih dari 125 juta kopi di seluruh penjuru dunia. Tiga novel tersebut juga telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa. Sama halnya dengan tiga novel yang menuai kesuksesan tersebut, film adaptasi pertama dari trilogi tersebut, Fifty Shades of Grey juga cukup sukses di belantika perfilman dunia dengan mampu meraup lebih dari USD$ 500 juta atau setara dengan Rp 6,6 triliun walaupun terdapat beberapa negara yang melarang penayangannya.
Rasa penasaran para penggemar Fifty Shades rupanya tidak hanya pada novel spin off terbarunya, Grey, namun mereka juga penasaran apakan Grey juga akan ditayangkan di layar lebar. Namun, Donna Langley, bos dari Universal Studio di mana film Fifty Shades of Grey digarap belum memberikan komentar positif akan hal itu. Ini dikarenakan oleh pihak Universal yang masih focus menggarap sekuel film Fifty Shades of Grey, yakni Fifty Shades Darker yang rencananya akan dirilis pada bulan Februari 2017 dengan masih menggandeng Jamie Dornan dan Dakota Johnson sebagai pemeran utama, yakni Christian Grey dan Anastasia Steele.
Film kedua trilogi ini pun masih belum memiliki sutradara meskipun teaser sudah muncul. Namun, suami dari E.L. James, Niall Leonard, akan didapuk sebagai penulis scenario dari novel Fifty Shades Darker ini.