6 Fakta Perokok Yang Harus Anda Ketahui

6 Fakta Perokok Yang Harus Anda Ketahui
6 Fakta Perokok Yang Harus Anda Ketahui

BabatPost.com – Industri rokok di tanah air memang gemilang, jutaan tenaga kerja terserap berkat insdustri ini. Selain itu kesuburan tanah di Indonesia juga turut menyumbang gemilangnya industri rokok karena para petani tembakau dengan mudah menanam tembakau.

Rokok di Indonesia sangat mudah dinikmati semua kalangan masyarakat bahkan pada usia anak-anak. Meski bahaya rokok jelas-jelas dapat merusak kesehatan yang menghisapnya, namun hal tersebut seolah-oleh tidak lagi dihiraukan bahkan merokok nantinya dapat menyebabkan kematian dini.

Read More

BabatPost telah merangkum dari berbagai sumber, enam fakta merokok di Tanah Air yang wajib Anda tahu.

Mengganggu kesehatan reproduksi remaja wanita

Sejak masa remaja, setidaknya kaum hawa memikirkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Bagaimana mereka mau meneruskan genarasi ke depan, jika memiliki hobi merokok dan ini yang mengakibatkan mereka mandul di masa dewasa

Perokok pasif di kalangan remaja

Tiga dari lima pelajar Indonesia terpapar asap rokok, baik di rumah dan di tempat umum. Ingat, menjadi seorang perokok pasif malah memiliki faktor risiko lebih besar mengidap penyakit tidak menular lho.

Rokok tak kenal usia dan gender

Prevalensi merokok mulai tahun 2010 sangat tidak mengenal usia dan gender. Kini, pria dan wanita pun selau ingin mencoba untuk menghisap rokok, sampai akhirnya ditemukan data sekirat 65,9 persen perokok pria dan 4,2 persen perokok wanita.

Rokok sebagai pembunuh

Rokok membunuh satu dari dua perokok di kalangan kita. Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker, jantung, radang paru, diabetes, gangguan kehamilan dan bayi berat lahir rendah.

Julukan baby smoker

Miris, beberapa tahun belakangan Indonesia mendapat julukan baby smoker, dengan jumlah 239.000 perokok anak di bawah 10 tahun.

Iklan rokok mengundang

70 persen remaja Indonesia mengaku mulai merokok karena melihat iklan rokok yang menggiurkan, sampai akhirnya mereka merelakan menghabiskan uang jajannya untuk membeli rokok.

Dengan rangkuman tersebut, semoga anda menjadi lebih bijak dalam menyikapi fenomena merokok.

Related posts