8 Kerugian Indonesia Akibat Sanksi FIFA (1)

8 Kerugian Indonesia Akibat Sanksi FIFA (1)
8 Kerugian Indonesia Akibat Sanksi FIFA (1)

BabatPost.com – Lewat surat yang dikeluarkan pada Sabtu 30 Mei 2015, akhirnya FIFA menjatuhkan sanksinya kepada sepak bola Indonesia. Dalam surat FIFA yang ditandatangani oleh Jerome Valcke, Sekjen FIFA, Indonesia tidak bisa berlaga di ajang persepakbolaan level Internasional.

Dalam memberikan sanksi, FIFA nampaknya tidak serta merta melainkan melalui perjalanan yang panjang terbukti sebelumnya, FIFA telah memperingatkan Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga untuk tidak mengintervensi PSSI.

Read More

Bahkan, kalau itu FIFA sampai mengirimkan surat sampai tiga kali untuk mengingatkan Kemenpora atas tindakannya yang mencampuri masalah kompetisi hingga sampai membekukan PSSI.

Sayangnya, peringatan-peringatan itu diabaikan oleh Kemenpora, yang kemudian malah membentuk Tim Transisi untuk menggantikan tugas PSSI. Permintaan PSSI agar Surat Keputusan pembekuan dicabut juga diacuhkan oleh Imam Nahrawi.

Sanksi FIFA ini tentu saja amat merugikan sepak bola Indonesia, karena tidak dapat berpartispasi di laga-laga internasional sampai FIFA mencabut sanksi tersebut.  Bukan hanya pemain, pelatih dan wasit juga tidak bisa berkarier di luar negeri.

Parahnya lagi, Indonesia juga tidak menerima lagi bantuan dana dan program dari FIFA selama masa sanksi belum dicabut. Sanksi FIFA sendiri baru bisa dicabut bila Kemenpora juga tidak lagi membekukan PSSI dan kembali melakukan intervensi seperti yang tertera dalam Statuta FIFA pasal 13 dan 17 tentang intervensi pihak ketiga dalam hal ini pemerintah terhadap federasi sepak bola sebuah negara.

Berikut 8 kerugian yang dialami Indonesia akibat sanksi FIFA:

  1. Indonesia tidak dapat mengikuti turnamen internasional baik timnas maupun klub, bisa sepanjang satu tahun atau dua tahun, tergantung keputusan Exco FIFA.
  2. Tidak ada kompetisi lokal yang diakui oleh FIFA. Otomatis sang juara kompetisi hanya jago kandang dan tidak teruji di tingkat internasional.
  3. Sanksi FIFA tersebut secara tidak langsung mengebiri bakat-bakat pemain sepakbola muda Indonesia yang biasanya mampu berbicara banyak di turnamen internasional untuk usia dini.

– bersambung

Related posts