BabatPost.com – Indonesia merupakan negera kategori berkembang dalam pengunaan media online. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar asing untuk meraup banyak keuntungan. Kehadiran situs-situs online asing yang menguasai Indonesia saat ini, seperti Facebook, YouTube, Google dan lainnya sangat perlu untuk dikhawatirkan.
Hal tersebut dikarenakan, mereka mengeruk banyak keuntungan dari pendapatan iklan, sementara tidak ada timbale baliknya apapun untuk bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh pakar Teknologi Informasi, Onno W Purbo, saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta. Onno mengatakan, keuntungan perusahaan internet asing tersebut sangat besar, terlebih lagi Indonesia merupakan negara pengguna internet terbesar keempat di dunia.
“Beberapa persen dari revenue yang mereka dapat (Facebook, Google, YouTube) berasal dari pengguna internet Indonesia,” ucap Onno.
Sebagai ilustrasi, Onno mengatakan, selama ini seolah-olah pengguna merasa menonton video melalui YouTube itu gratis. Padahal sebenarnya tidak demikian, sebab sekarang ini YouTube sudah menerapkan iklan sebelum pengguna membuka video tesebut.
“Keuntungan iklan itu larinya ke mereka, padahal yang buat film atau video itu kita sendiri, dan yang menonton juga kita sendiri,” keluh Onno.
Karena itu, sambung Onno, penting untuk orang Indonesia untuk mengembangkan layanan sejenis namun dibuat oleh anak bangsa (lokal).
“Itu agar pendapatan (uang) yang berasal dari iklan dan lainnya hanya berputar di antara kita saja, tidak masuk ke asing,” pungkas Onno.
Hal ini membutuhkan peran pemerintah yang lebih ekstra. Pemerintah tidak boleh berdiam seolah tidak ada permasalahan.