Menguak Misteri Ikan Pingsan di Alor

Menguak Misteri Ikan Pingsan di Alor
Menguak Misteri Ikan Pingsan di Alor

Babat Post.com – Indonesia di anugerahi keindahan alam laut yang sangat mempesona. Seperti halnya keindahan di Pulau Alor, pulau Alor ini dianugerahi pesona alam bawah laut yang luar bisasa indah.

Namun, selain pesona bawah laut yang indah, Alor juga memiliki keunikan yang hadir hanya setahun sekali. Keunikan tersebut adalah munculnya ikan-ikan laut ke permukaan dan seringkali terdampar di pantai.

Read More
Berita Terkait :  Melihat Koleksi Museum Gunung Merapi

Setelah dilakukan penelitian, ternyata ikan-ikan tersebut pingsan sehingga terbawa ombak hingga ke pantai.

Peristiwa ikan pingsan ini selalu terjadi sehari dalam satu tahun. Penyebab dari ikan pingsan tersebut adalah karena disebabkan oleh pergantian arus yang sangat cepat.

“Alor mempunyai pantai berarus. Arus di bawah berganti dengan sangat cepat dan ikannya tidak sempat naik, jadi ikannya pingsan,” ujar Pinneng selaku salah satu diver Indonesia di Jakarta belum lama ini.

Karena ikan tersebut pingsan dan terbawa ke pantai maka ikan-ikan tersebut dengna sendirinya mati, ikan-ikan tersebut pun bisa langsung dikonsumsi oleh penduduk sekitar.

Berita Terkait :  Festival Terbaik di Indonesia Yang Wajib Dikunjungi

Fenomena alam ini juga merupakan fenomena yang sangat langka. Saking langkanya hanya terjadi sehari dalam satu tahun, fenomena ini justru mengundang rasa penasaran bagi para wisatawan.

Selain karena fenomena ikan pingsan, Alor menjadi salah satu tempat terindah di Indonesia yang wajib Anda kunjungi setidaknya sekali seumur hidup. Pinneng mengatakan bahwa kondisi ombak dan angin di Alor cukup stabil. Sehingga tidak bergantung pada musim.

“Sepanjang tahun bagus karena tidak bergantung pada musim, jadi lebih kepada arus saja,” tuturnya.

Berita Terkait :  5 Hal Persiapan Traveling Sendirian

Arus di Alor memang cukup terkenal kuat bagi para penyelam. Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang untuk menyelam. Hanya saja saat musim hujan tiba, banyak penyelam malas melakukan aktivitas.

“Tapi bulan-bulan musim hujan seperti Desember sampai Maret itu hujan, jadi orang kan enggak nyaman, orang lebih suka turun saat panas,” tutupnya.

Related posts