Babat Post.com – Khatibul Umam Wiranu, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, menjelaskan, kasus penelantaran anak yang terjadi di Cibubur, Bekasi, belum lama ini harus menjadi agenda serius dan ditangani serius oleh pemerintah.
Kata Khatibul Umam Wiranu, salah satu solusi dari permasalahan penelantaran anak ini dapat dicegah dengan lebih menggalakkan kembali program keluarga berencana (KB) oleh pemerintah.
“Sudah saatnya masyarakat, khususnya pasangan suami istri (Pasutri) menyadari dan menjalankan program keluarga berencana dengan dua anak cukup. Laki-laki atau perempuan sama saja, pemerintah harus terus menggalakkannya,” kata Khatibul, Senin (18/5/2015).
Selanjutnya, politisi Khatibul Umam Wiranu dari partai berlambang mercy ini menuturkan, penelantaran anak ini seringkali didasari karena adanya faktor ekonomi yang dilakukan oleh sebuah keluarga yang kurang mampu.
“Oleh karena itu, pemerintah harus memahami secara pasti peta demografis warga negara, sehingga mengetahui dengan pasti unit-unit keluarga yang tidak mampu agar dapat mengatasi masalah kemiskinan bagi warganya,” tuturnya.
Dilanjutkannya, solusi permasalahan penelantaran anak ini juga dapat dilakukan dengan pendekatan agama dan kepercayaannya masing-masing bagi para warga negara.
“Ilmu agama harus diajarkan sejak dini atau sejak kecil, diajarkan dan diamalkan oleh semua. Sehingga paham tentang tuntutan kewajiban seseorang terhadap anaknya dan keturunannya, serta kewajiban anak terhadap orang tuanya,” imbuhnya.
Karena permasalahan penelantaran anak cukup banyak di Indonesia, sambung Khatibul, diharapkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) harus melakukan pertolongan pertama terhadap anak-anak terlantar misalkan, atas biaya hidup mereka sehari-hari.
“Pemerintah juga perlu membangun pusat rehabilitasi mental dan jiwa terhadap orang tua yang menelantarkan anaknya. Karena ini fenomena yang jamak dan kerap terjadi dimasyarakat,” tukasnya.
