Babatpost.com – Begini kronologi pembunuhan Feby UGM yang tewas dalam toilet, Mahasiswi UGM Feby Kurnia ditemukan tewas di salah satu toilet di lantai 5 kampus terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Polisi pun sudah melakukan penyelidikan dan menemukan tersangka yang diduga menjadi pelaku pembunuhan bernama Eko.
“Karena korban berontak, dia dicekik hingga meninggal,” kata Kapolres Sleman, AKBP Yulianto dalam keterangan pers di Mapolda DIY, Rabu (4/4/2016).
Peristiwa itu terjadi saat korban seorang diri masuk ke toilet. Eko yang tengah membersihkan kamar toilet lain, turut masuk dalam toilet korban.
Setelah mencekik korban hingga tewas, pelaku mengambil barang berharga seperti dua handphone, powerbak, serta kunci kontak dan surat kendaraan milik korban.
“Pelaku mengunci toilet, dia juga berpesan pada rekannya agar tidak membuka toilet karena krannya rusak,” jelasnya.
Setelah membunuh korban, pelaku masih beraktivitas seperti biasa. Dia juga membawa motor korban. “Motornya kita temukan di Terminal Giwangan, dititipkan tersangka di sana,” jelasnya.
Seperti diketahui, sebelum ditemukan tewas di toilet kampus, Feby UGM sempat dicari-cari oleh ibunya yang sengaja datang dari Batam, sejak 30 Maret 2016. Sang ibu merasa khawatir, karena Feby tidak merespons telefonnya mulai dari 28 Maret lalu.
Kecurigaan Nurcahaya (ibunda Feby UGM) bertambah hingga memutuskan terbang ke Yogyakarta, karena Feby membalas pesan singkat dengan bahasa yang berberbeda pada 29 Maret 2016. Setibanya di Yogyakarta dari Batam, Nurcahaya tak menemukan anaknya di kosan.
Pencarian pun dilakukan dengan melacak sinyal telefon Feby UGM lewat bantuan polisi. Terdeteksi, nomor telefon Feby terakhir kali digunakan di wilayah Bantul, namun keberadaan Feby belum juga terungkap. Dari pencarian itu juga ditemukan motor Feby parkir di Terminal Giwangan.
Pencarian oleh keluarga berhenti setelah Feby ditemukan tewas di kamar mandi kampusnya pada Senin petang lalu. Belakangan terungkap, Eko yang membawa motor Feby ke Terminal Giwangan. Eko merupakan warga Pleret, Bantul.